Rabu, 27 April 2011

Menjaga Cinta



Wahai jiwa yang sedang jatuh hati
Jangan terjebak tipu daya nafsu
Kendalikan lintasan-lintasan hati
Murnikan selalu niat yang ikhlas lagi suci
Kembalikan makna ikatan fitrah yang hakiki

Duhai jiwa yang sedang berbunga
Sedalam setinggi apa pun punya cinta
Cintai Allah, Rasul, dan jihad di jalanNya
Itulah utama dari segala cinta yang ada
Jaga seluruh cintamu itu karenaNya

Cinta yang bisa mematut, tidak untuk menuntut
Cinta yang mengikat, namun tidak membelenggu
Cinta yang menguatkan, tak untuk melemahkan
Cinta yang menumbuhkan, tanpa mengerdilkan
Cinta yang mengokohkan, bukan menghancurkan

Selasa, 26 April 2011

Ampuni Aku


Ilahi lastu lilfirdausi ahlan
walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
fainnaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….

Duh Gusti…tidak layak aku menjadi penguni surga-Mu
tetapi hamba tidak kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka terimalah taubatku dan ampuni dosaku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa ….

Sia-sia Semua


Ilmu yang kita miliki
Sia-sia karena tak diamalkan

Perbuatan yang kita lakukan
Sia-sia karena tak disertai rasa ikhlas

Materialistik


Manifestasi dari materialis dapat berupa iri hati, ketamakan, kecemburuan, kekikiran, egoism, dan kesombongan, sifat ini tidak hanya dimiliki oleh orang kaya ,Iri hati erat kaitannya dengan cemburu, yaitu salah satu di antara hal-hal yang sangat tidak disukai Tuhan. Iri hati berkenaan dengan kekayaan sedangkan cemburu berhubungan dengan orang, tetapi tujuannya hampir sama. Tujuan iri hati adalah untuk memiliki. Tujuan cemburu adalah untuk menghancurkan apa yang tidak dapat dimiliki, yang ada pada orang lain. Kedua sikap tersebut sering muncul bersama, tetapi salah satu dapat muncul lebih dulu.

Senin, 25 April 2011

Kekhawatiran


Mungkin kita pernah naik kursi goyang, seperti itulah Kekhawatiran  yang memberi kita kesibukan, tapi tidak membawa kita ke mana-mana! Kekhawatiran seringkali dimiliki oleh banyak orang, seperti  takut miskin, takut bisnisnya gagal, takut tidak mendapat jabatan, takut ditipu orang, takut merugi, takut tidak mendapat jodoh dan banyak ketakutan lainnya. Memiliki kekhawatiran, bukan berarti itu tidak boleh sama sekali. Namun, hendaknya seseorang mampu memberikan *porsi yang tepat* untuk hal ini. Harus dibedakan antara sikap hati-hati dan sikap takut. Sebab sikap takut tidak akan pernah menghasilkan apapun. Bertahun-tahun kita khawatir, maka selama itu pula hasil yang kita harapkan menjadi jauh, bahkan seringkali tidak terwujud sama sekali. "Apa yang kita pikirkan itu yang sedang terjadi, atau akan terjadi".

Kemudahan Menjalani Kehidupan


Terkadang Kita  sering terjebak dengan bermacam kesibukan dan tak sempat menikmati kehidupan ini atau menjadikannya lebih berarti. Sehingga hidup ini serasa melelahkan. Saat suatu pertanyaan muncul  apakah mungkin kita menjalani kehidupan dengan mudah di jaman yang serba sulit ini? Jawabnya kita sangat mungkin menjalani hidup dengan mudah, asalkan kita memahami dan mengerti caranya.

Minggu, 24 April 2011

Lelahkah AKU

Aku lelah, sungguh merasa lelah. suatu yang wajarlah. Mungkin jika badan yang kelelahan, aku bisa merebahkannya beristirahat. Beristirahat sejenak memulihkan syaraf-syaraf otot yang tegang dan tulang yang kaku. Tapi, kalau hati yang lelah, haruskah aku beristirahat sepanjang waktu, melupakan masalah demi masalah yang memaku, kua anggap semua baik-baik saja…
Sungguh tak cukup dengan beristirahat. Saat bangun hati ini justru semakin lelah kala berhadapan dengan kehidupan di depan yang menunggu.
Wajarkah bila aku lelah? Saat aku mencoba bertahan, mempertahankan langkahku mengajak yang lain untuk bersama mengiringi langkah ini, bukan kebersamaan yang kudapatkan. Yang ada hanyalah alasan demi alasan… tidak bisa, tidak bisa, tidak bisa, sering kali mengelak dan menjauh tanpa kesungguhan. Jalan ini bagi mereka mungkin nomor kesekian yang tak pernah menjadi perhatian.
Lelah, hati ini sungguh lelah. Tapi ada setitik harapan bagiku untuk berusaha memahami. Berusaha mengerti keadaan. Saat yang lain mundur, saat yang lain pergi, saat yang lain berpaling, aku sadar jalan ini tak bisa dilalui dengan paksaan. Aku tak bisa lagi memaksa mereka untuk bertahan, biarlah hati mereka sendiri yang memilih, menentukan, dan merasa memiliki. Di tengah lelah ini, aku berharap semoga lelah ini hanya jeda bagiku untuk memacu energi, semoga lelah ini tidak lama. Aku tak ingin lelah ini membuatku  lalai menjalani peran sebagai manusia. Terutama lalai berperan sebagai hamba. Obati lelahku ini dengan harapan bertemu denganMu, Rabbi… Agar niat dan tujuanku selalu tertuju padaMu bukan yang lain. Karena Engkau sebaik-baik tempat ku menggantungkan harapan ini. .(muhasyabah: malam)

Qonaah

SALAH satu sebab yang membuat hidup ini tidak tentram adalah terpedayanya diri oleh kecintaan kepada harta dan dunia. Orang yang terpedaya harta akan senantiasa merasa tidak cukup dengan apa yang dimilikinya. Akibatnya, dalam dirinya lahir sikap-sikap yang mencerminkan bahwa ia sangat jauh dari rasa syukur kepada Allah Sang Maha Pemberi rezeki.

Kamis, 21 April 2011

Ketika Hati Membeku



Pernah nggak kita merenung?, sudah berapa kali kita pernah menangis karena takut pada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, merasa ngeri ketika ingat nerakanya atau terkenang dengan bertumpuk-tumpuknya dosa yang pernah kita lakukan? Sudah berapa kali shalat yang kita kerjakan begitu kita nikmati karena kita bisa merenungi makna-makna ayat-ayat Al-Qur’an yang kita baca?……….
Itu tentu sangat sulit!……. mungkin seperti itu jawaban sebagian dari kita. Pernah nggak kita berfikir apa yang menjadi sebab hal itu. Penyebabnya nggak lain adalah bekunya hati kita yang menyebabkan kita sulit untuk menangis serta tidak bisa khusuk dalam shalat. Berikut ini adalah beberapa penyebab kebekuan hati yang kita alami. Sehingga kalau kita sudah mengetahui penyebabnya, kita bisa menterapi hati kita yang sudah terlanjur cool banget. 

Rabu, 20 April 2011

Untuk Renungan Diri (Muhasyabah)


Muhasabah (renungan diri) 
Disarikan dari  kitab ( Ibnul Jauzy )

1. Wahai tawanan dunia, budak nafsu, tempat segala dosa, gudang semua kesalahan, ingat apa yang telah engkau lakukan, waspada dan takutlah terhadap Tuhanmu yang mengetahui hatimu lalu ia tak memperdulikanmu. Engkau akan diusir dari hadapan-Nya, dijauhkan dari sisi-Nya dan dihalangi menemui para kekasih-Nya. Hingga engkau tidak mendapatkan perhatian dan terkungkung oleh kerugian.

Dunia yang Mengasikkan

Dan tidaklah kehidupan dunia, kecuali senda gurau dan bermain-main, padahal sesungguhnya akhirotlah merupakan kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mau mengetahui.” (AL-Qur-an; 29:64).
Dunia ibarat bayangan yang makin dikejar makin jauh dan menjauhi kebenaran. Lazimnya bayangan tidak menunjukan keadaan sebenarnya, bahkan bayangan untuk menyembunyikan kebenaran.

Senin, 18 April 2011

Hati yang jernih

Di dalam diri manusia ada segumpal darah yang sangat berpotensi menentukan jati diri manusia itu sendiri. Jika ia jernih, ia akan memandu lisan untuk berucap dengan butiran-butiran kata yang lembut. Jika ia keruh, ia akan memaksa lisan untuk mengeluarkan kata-kata terburuk yang dia miliki. Dia adalah qolb (hati). Hati adalah anugerah yang sangat besar bagi manusia.

Bi Rosulillah

Rasulullah SAW..!, sudah semestinyalah batin ini bergetar kala nama itu disebut. Getaran itu sempat terasa namun sekejap, kemudian hilang dan larut dalam lautan duniawi, raib ditelan hingar-bingar musik dan suara televisi. Sungguh malu aku sebagai umatMu.

Hakikat Cinta

Cinta merupakan  cetak-biru penciptaan manusia dan alam semesta beserta seluruh isinya. Dua nama Tuhan, Ar-Rahman dan ar-Rahim, yang keduanya mengacu pada makna cinta atau kasih sayang, merangkum makna seluruh nama agung-Nya (asmaul husna). DijadikanNya sebagai pola dasar penciptaan alam dan segenap makhluk.

Manusia bukan daging semata


Manusia terdiri atas dua unsur yang tak bisa terpisahkan yaitu jiwa dan raga, atau ruh dan jasad. Masing-masing unsur memerlukan kebutuhan untuk tetap bertahan hidup. Jasad manusia yang terdiri dari anatomi tubuh dalam bentuk yang paling sempurna di antara makhlukNya. Tubuh memerlukan input makanan, polesan, bahkan kebutuhan biologis. Namun, manusia bukan hanya orientasi jasad semata. Tak cukup hanya dengan memenuhi hasrat memenuhi nafsu perut dan syahwat. Dibalik kebutuhan mendasar itu, tersimpan kebutuhan utama untuk kelangsungan eksistensi sebagai manusia sejati. Pantaskah manusia yang hanya memenuhi kebutuhan tubuhnya saja disebut manusia? Tentu tidak! Ia sama saja layaknya binatang, yang cuma makan, minum, tidur, dan kawin.

Indahnya Memaafkan

Manusia wajar bila terluka. Itu normal. Saat ucapan, sikap atau tindakan yang meninggalkan luka yang menggores hati, manusia terkadang sulit memaafkan. Bahkan tak jarang luka itu disimpan terlalu lama, dan mengendap selamanya, menyisakan jarak yang memisahkan. Hati pun sulit untuk memahami dan peduli pada orang yang telah menyakiti. Menjaga jarak tanpa simpati. Terlalu kecewa dan sakit hati…

Kelemah lembutan adalah akhlak mulia

Ia berada diantara dua akhlak yang rendah dan jelek, yaitu kemarahan dan kebodohan. Bila seorang hamba menghadapi masalah hidupnya degan kemarahan dan emosional, akan tertutuplah akal dan pikirannya yang akhirnya menimbulkan perkara-perkara yang tidak diridhoi Allah ta’ala dan rasul-Nya. Dan jika hamba tersebut menyelesaikan masalahnya dengan kebodohan dirinya, niscaya ia akan dihinakan manusia. Namun jika dihadapi dengan ilmu dan kelemahlembutan, ia akan mulia di sisi Allah ta’ala dan makhluk-makhluknya. Orang yang memiliki akhlak lemah lembut, insya Allah akan dapat menyelesaikan problema hidupnya tanpa harus merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Hikmah Mengingat Mati

Hidup dan Mati adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia tidak hidup selamanya. Manusia juga akan mati. Waktu telah ditentukan untuk setiap manusia yang hidup di muka bumi. Berpisah dari dunia, dan tak ada setiap manusia satupun yang dapat menghindarinya. Kematian mendatangi siapa saja, orang shalih, orang durhaka, orang miskin, orang kaya, orang yang sedang berperang maupun orang yang ada di dalam rumah, orang yang berbuat kebaikan maupun orang yang sedang lalai.

Istiqomah

Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasalam berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:

Meraih Ridha Allah Dengan Tiga Perkara

“Bukti paling nyata atas kesempurnaan akal seseorang adalah pujiannya kepada teman sejawat; bukti paling nyata atas kerendahan hati seseorang, kerelaannya untuk diakhirkan di tempat yang semestinya ia berhak didahulukan; dan bukti paling nyata keikhlasan seorang hamba ialah tidak menghiraukan dalam membuat marah makhluk dalam membela kebenaran.”
(Imam Abdullah Al-Haddad)