Bulan ramadhan
juga disebut sebagai syahrul ukhuwah atau bulan persaudaraan. Disamping sebutan
lainnya yang sudah sangat kita kenal seperti syahrul qur’an atau syahrul
jihad, syahrul tarbiyah, syahrul
rahmat, syahrul maghfiroh dll. Allah swt memang Maha Pencipta. Dia
berikan bulan ramadhan kepada ummat sebagai peringatan dan pembelajaran tentang “peduli tetangga”. Sebagai salah
satu wujud ukhuwah. Tentunya, kita
sebagai muslim yang baik hati dan tidak sombong, haruslah memanfaatkan momentum
berharga ini untuk
aktualisasikan diri bahwa kita adalah muslim yang mempunyai sikap ukhuwah yang tergolong
tinggi. Paling tidak kita lebih bisa memberikan perhatian kepada tetangga dekat
kita, yang setiap hari berjumpa
dan bersosialisasi. Salah satunya adalah dengan silaturahim. Silaturahim ini
tentunya turunannya akan banyak sekali. Tidak sekedar datang ke rumah atau
sekedar menyapa. Jikalau bisa lebih dari itu, kenapa tidak kita lakukan? Silaturahim adalah kata yang indah. Dan di
dalam Al quran juga banyak disebut. Silaturahim tidak hanya kita lakukan pada
saat lebaran saja. Tidak hanya kita lakukan saat tetangga atau saudara kita
sedang sakit atau sedang mempunyai “acara”. Silaturahim tidak hanya dilakukan kepada mereka yang kita
kenal. Siapapun akan senang jika kita bisa silaturahimi. Tentunya dengan cara
dan maksud yang baik.
Silaturahim dalam Al Quran dan al Hadits
Al quran sebagai dasar utama ummat Islam dalam bertindak tentunya mengatur tentang bagaimana seorang muslim berinteraksi dengan muslim lainnya. Demikian dengan al Hadits (as Sunnah). Interaksi antar muslim adalah berdasar rasa ukhuwah (persaudaraan). Ukhuwah ini terlahir harus karena cinta kepada Allah dan RasulNya. Orang muslim karena imannya tidak mencintai ketika ia harus mencintai melainkan karena Allah Ta’ala, dan tidak membenci ketika ia harus membenci melainkan karena Allah Ta’ala dan RasulNya, karena ia tidak mencintai kecuali apa yang dicintai Allah Ta’ala dan RasulNya, dan ia tidak membenci kecuali apa yang dibenci Allah Ta’ala dan RasulNya.
Ayat yang menjelaskan ukhuwah adalah dijelaskan pada Quran Surat Al Hujurat ayat ke 13, yang artinya; sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara. Begitulah Al Quran mengatur interaksi antar muslim. Dimana, setiap muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara. Sehingga, hubungan tersebut kian mendekatkan antar muslim, tanpa dibatasi letak, ruang dan waktu. Muslim Palestina adalah saudara muslim dunia lainnya. Begitu juga, muslim Indonesia adalah saudara muslim dunia lainnya. Mereka selaiknya saling tolong dan membantu. Ayat lainnya adalah “sesama muslim adalah laiknya sebuah bangunan, saling menguatkan antar elemen.” (Ash Shaaf:2-3)
Sementara dalam al Hadits, banyak diterangkan perihal ukhuwah, silaturahim. Salah satu diantaranya adalah “Sesungguhnya Allah berfirman; kecintaanKu berhak dimiliki orang-orang yang saling berkunjung karenaKu. KecintaanKu berhak dimiliki orang-orang yang saling menonolong karenaKu (HR. Ahmad dan Al Hakim). Hadits lainnya berbunyi; “Orang muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu, salah satunya berpaling dan orang satunya juga berpaling. Orang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam” (HR Muttafaq Alaih).
Begitulah indahnya silaturahim. Sungguh akan begitu damai dan indah lingkungan kita, jikalau dilandasi dengan ukhuwah. Di antara kita, bisa saling silaturahim untuk kiat memperat hubungan dan mengakrabkan diri. Di bulan puasa ini, kita bisa saling tukar makanan ta’jil, bisa berbagi kolak pisang, bisa membagi kue, atau makanan besar dan lain sebagainya. Sungguh bermakna ramadhan kita, jika kita bisa menghiasinya dengan amalan-amalan yang diridhaiNya. Mudah-mudahan kita menjadi muslim yang sangat peduli dengan tetangga. Tentunya tidak melupakan saudara. Wallahu a’lam bish showab.
Al quran sebagai dasar utama ummat Islam dalam bertindak tentunya mengatur tentang bagaimana seorang muslim berinteraksi dengan muslim lainnya. Demikian dengan al Hadits (as Sunnah). Interaksi antar muslim adalah berdasar rasa ukhuwah (persaudaraan). Ukhuwah ini terlahir harus karena cinta kepada Allah dan RasulNya. Orang muslim karena imannya tidak mencintai ketika ia harus mencintai melainkan karena Allah Ta’ala, dan tidak membenci ketika ia harus membenci melainkan karena Allah Ta’ala dan RasulNya, karena ia tidak mencintai kecuali apa yang dicintai Allah Ta’ala dan RasulNya, dan ia tidak membenci kecuali apa yang dibenci Allah Ta’ala dan RasulNya.
Ayat yang menjelaskan ukhuwah adalah dijelaskan pada Quran Surat Al Hujurat ayat ke 13, yang artinya; sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara. Begitulah Al Quran mengatur interaksi antar muslim. Dimana, setiap muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara. Sehingga, hubungan tersebut kian mendekatkan antar muslim, tanpa dibatasi letak, ruang dan waktu. Muslim Palestina adalah saudara muslim dunia lainnya. Begitu juga, muslim Indonesia adalah saudara muslim dunia lainnya. Mereka selaiknya saling tolong dan membantu. Ayat lainnya adalah “sesama muslim adalah laiknya sebuah bangunan, saling menguatkan antar elemen.” (Ash Shaaf:2-3)
Sementara dalam al Hadits, banyak diterangkan perihal ukhuwah, silaturahim. Salah satu diantaranya adalah “Sesungguhnya Allah berfirman; kecintaanKu berhak dimiliki orang-orang yang saling berkunjung karenaKu. KecintaanKu berhak dimiliki orang-orang yang saling menonolong karenaKu (HR. Ahmad dan Al Hakim). Hadits lainnya berbunyi; “Orang muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu, salah satunya berpaling dan orang satunya juga berpaling. Orang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam” (HR Muttafaq Alaih).
Begitulah indahnya silaturahim. Sungguh akan begitu damai dan indah lingkungan kita, jikalau dilandasi dengan ukhuwah. Di antara kita, bisa saling silaturahim untuk kiat memperat hubungan dan mengakrabkan diri. Di bulan puasa ini, kita bisa saling tukar makanan ta’jil, bisa berbagi kolak pisang, bisa membagi kue, atau makanan besar dan lain sebagainya. Sungguh bermakna ramadhan kita, jika kita bisa menghiasinya dengan amalan-amalan yang diridhaiNya. Mudah-mudahan kita menjadi muslim yang sangat peduli dengan tetangga. Tentunya tidak melupakan saudara. Wallahu a’lam bish showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar