Kamis, 28 Juli 2011

Lapar dan Mengekang Hati

Hati adalah tempat bersemayamnya kebaikan dan kejahatan. Dia adalah penguasa anggota tubuh dan pembawa diri, kemanapun kita akan melangkah, bagai nakhoda kapal yang menentukan arah kemana kapal akan melaju. Di hati, ada suatu kekuatan berlawanan yang saling tarik manarik dan saling menjatuhkan, yang masing-masing dari keduanya ingin mendominasi diri kita. Kedua kekuatan itu adalah kekuatan Ilahi dan kekuatan Syaitan dimana kita sendirilah yang menentukan pada kekuatan manakah hati kita akan dibuka.

Allah menganugerahi dalam diri manusia syahwat (suatu keinginan dan kecenderungan) untuk menjadi salah satu acuan dalam hidupnya dan menempatkannya dalam hati. Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki syahwat, manusia dituntut untuk menjaga syahwatmya agar tetap pada posisi yang sesuai dan tidak condong pada kekuatan syaitan. Demikian pula Allah telah memberikan akal dan pengetahuan pada manusia agar bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan. Kemudian Allah juga telah menurunkan wahyu-Nya sebagai petunjuk bagi umat manusia menuju jalan yang benar. Telah dijelaskan pula nilai-nilai kebenaran atas nilai-nilai kebatilan, kemudian Allah memberikan kesempatan pada manusia untuk memilih.

Taubat Nasuha

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.
Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Ramadhan bulan Bersedekah

Syukur kepada yang Maha Pengasih karena kita memiliki bulan Ramadan yang mengajak kita untuk menyadari adanya orang-orang "lemah" yang berhak untuk memperoleh sedekah dan zakat. Bulan yang merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menghiasi diri kita dengan sifat-sifat mulia yang diajarkan oleh sang Qudwah Hasanah, Muhammad saw. Sangat tepat jika ibadah puasa dalam bulan ini mempunyai andil besar dalam pembentukan rasa solidaritas tinggi kepada sesama makhluk.

Selasa, 26 Juli 2011

Khotbah Rasulullah Menjelang Ramadhan

Untuk menambah semangat kita dalam menjalankan ibadah puasa, coba simak hadis yang cukup panjang berikut yang berisi khotbah Rasulullah saw. menjelang bulan Ramadhan. Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali r.a:
“Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.
“Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan saum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Rabu, 20 Juli 2011

Ampuni Aku Ya Rab


Ilahi lastu lilfirdausi ahlan
walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
fainnaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi…

Duh Gusti…tidak layak aku menjadi penghuni surga-Mu
tetapi hamba tidak kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka terimalah taubatku dan ampuni dosaku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa ….

Dzunubi mitslu a’daadir- rimaali
fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi
wa dzanbi zaaidun kaifah -timali

Dosa-dosaku bagaikan butir pasir di pantai
maka terimalah taubatku, wahai Yang Memiliki Keagungan
dan umurku berkurang setiap hari,
sementara dosaku selalu bertambah, apa dayaku?

Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
muqirran bi dzunubi wa qad du’aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
wa in tadrud faman narju siwaaka

Ya Allah… hamba-Mu penuh maksiat,
datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan,
Jika Engkau mengampuni, maka Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau tolak maka kepada siapa selain Engkau..

Cepatlah Bertobat


Astaghfirullah Robbal Barooyaa
Astaghfirullah Minal Khotooyaa

Robbi Zidhnii 'ilman naafi'aa
Wa waafiqlii 'amalan magbuullaan

Wa waahablii rizqon waasi'aa
Watub 'alaiya taubatan nasuuhaa


Wahai hati dan diriku cepatlah...TAUBAT

Robbi Zidhnii 'ilman naafi'aa
Wa waafiqlii 'amalan magbuullaan
Wa waahablii rizqon waasi'aa
Watub 'alaiya taubatan nasuuhaa

Diriku,
Hidup di dunia sebentar saja
Sekadar singgah sekelip mata
Jangan terpesona jangan terpedaya
Akhirat nanti tempat pulangku
Akhirat nanti kehidupan sebenarnya

Senin, 18 Juli 2011

Marhaban Ramadhan

Seluruh umat Islam kini menyerukan 'Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan", selamat datang Ramadhan, Selamat datang Ramadhan. Di masjid-masjid, musholla, koran-koran, stasiun televisi dan radio dan berbagai mailing list, ungkapan selamat datang Ramadhan tampil dengan berbagai ekpresi yang variatif. Setiap media telah siap dengan dengan sederet agendanya masing-masing. Ada rasa gembira, ke-khusyu'-an, harapan, semangat dan nuansa spiritualitas lainnya yang sarat makna untuk diekpresikan. Itulah Ramadhan, bulan yang tahun lalu kita lepas kepergiannya dengan linangan air mata, kini datang kembali.

Rabu, 13 Juli 2011

Jangan Merasa Hina

Firman Allah Ta'ala yang artinya:
"Kehidupan dunia dijadikan dindah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia dari mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehedaki-Nya tanpa batas." (Al-Baqarah: 212)
Secara umum, saat ini kaum Muslimin dipandang sebelah mata, terutama oleh orang-orang kafir. Segala keterbelakangan seolah-olah suatu yang beralamat pada kaum Muslimin. Pasca runtuhnya khilafah terakhir, khilafah Turki Utsmani tahun 1924 Masehi - belum seratus tahun berlalu - umat Islam sontak seperti terjatuh ke dalam jurang ketertinggalan dan kehinaan di mata dunia.

Syurga itu tidak gratis

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah (surga), padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa malapateka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata: 'Bilakah datangnya pertolongan Allah.' Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat." (Al-Baqarah: 214).

Hari Yang dilarang Puasa

Hari-hari yang dilarang puasa meliputi sebagai berikut.
1. Dua Hari Raya
Para ulama telah sepakat (ijma') atas haramnya berpuasa pada kedua hari raya, baik puasa fardu maupun puasa sunnah, berdasakan hadis Umar ra, "Sesungguhnya Rasulullah saw melarang puasa pada kedua hari ini. Adapun hari raya Idul fitri, ia merupakan hari berbuka dari puasamu, sedang hari raya Idul adha maka makanlah hasil kurbanmu." (HR Ahmad dan imam empat)
2. Hari-Hari Tasyriq
Haram berpuasa pada hari-hari tasyriq, yaitu tiga hari berturut-turut setelah hari raya Idul adha (tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijah), berdasakan riwayat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling kota Mina untuk menyampaikan, Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan minum dan berzikir kepada Allah." (HR Ahmad dengan sanad yang jayyid).
3. Berpuasa pada Hari Jumat secara Khusus
Hari Jumat merupakan hari raya mingguan bagi umat Islam. Oleh sebab itu, agama melarang berpuasa pada hari itu. Akan tetapi, jumhur (sebagian besar ulama) berpendapat bahwa larangan itu berarti makruh,bukan menunjukkan haram, kecuali jika seseorang berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya atau sesuai dengan kebiasaannya atau secara kebetulan bertepatan pada hari Arafah (9 Dzulhijah) atau hari Asyura (10 Muharam), maka tidaklah makruh berpuasa pada hari Jumat itu.

Puasa Ramadhan

Puasa itu ada dua macam, puasa fardhu dan puasa tathawwu' atau puasa sunnah. Puasa fardhu ada tiga macam, yaitu puasa Ramadhan, puasa Kaffarah dan puasa Nadzar.
Puasa Ramadhan adalah salah satu kewajiban yang di bebankan oleh Allah SWT kepada kita. Ia merupakan rukun Islam yang keempat. Kewajiban tersebut ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa Ramadhan sebagaimana diwajibkannya puasa itu kepada umat-umat yang terdahulu sebelum kalian, agar kalian bertaqwa." (Al-Baqarah: 183).
Arti Puasa
Puasa secara bahasa (Etimologi) berarti al-imsaak (menahan). Maksudnya menahan dari apa saja. Menahan dari bicara berarti puasa bicara, menahan dari tidur berarti puasa tidur, menahan dari makan dan minum berarti puasa makan dan minum, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di bawah ini:
"Inni Nadzartu lirrahmaani Shauma" (sesungguhnya aku bernadzar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih untuk berpuasa). (Maryam: 26). Puasa di sini maksudnya menahan diri dari berbicara.
Sedang menurut istilah ulama fiqh (terminologi), puasa berarti menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa disertai niat pada malam harinya, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Fiqih Puasa

Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
RUKUN PUASA
Orang yang berpuasa harus melakukan dua hal:
  1. Niat, yaitu berkehendak dalam hati untuk melakukan ibadah puasa. Niat adalah perbuatan hati dan bukan aktivitas lisan. Karenanya sekedar melafalkan niat tanpa kehendak dalam hati bukanlah dinamakan niat. Adapaun waktu niat puasa adalah sebelum terbit fajar jika puasa tersebut adalah fardlu{wajib).
    Rasulullah bersabda: "Barang siapa tidak tidak meniatkan puasa sejak malam hari maka tidaklah sah puasanya." (HR. Tirmidzi). Sedangkan untuk puasa sunnah, niatnya boleh dilakukan pada pagi hari, dengan syarat ia belum makan atau minum apapun. Ini berdasarkan hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya beliau berkata: "Suatu hari Rasulullah mendatangiku dan bertanya: Apakah engkau mempunyai makanan?. Aku menjawab: tidak. Kemudian beliau berkata: Kalau begitu aku berpuasa saja." (HR. Muslim)
  2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam.

Rabu, 06 Juli 2011

Dizikrulloh

Yaitu merasakan Allah selalu melihatnya sehingga setiap aktivitasnya senantiasa ada dalam tataran fitrahnya (mengikuti petunjuk Allah), yaitu ada dalam situasi tentram dan damai, penuh keimanan yang merupakan cahaya didalam menjalani kehidupannya. “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Ahzab 33: 41-43).

Selasa, 05 Juli 2011

Sakit Hati


Sakit hati dapat dialami siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.Bila tidak diantisipasi dengan tepat dan cepat, bisa membuat suasana hati dan pikiran sumpek. Rasa sakitnya pun jadi berlarut-larut.
Tips di bawah ini mudah-mudahan bisa membuat hati Anda yang lagi sumpek kembali lapang:
1. Singkirkan dulu persoalan yang bikin sakit hati. Ingat saja hal- hal yang menyenangkan, semisal prestasi atau keberhasilan- keberhasilan Anda selama ini.
2. Pergilah ke tempat-tempat menyenangkan atau datangi orang-orang yang bersedia dijadikan tempat curhat Anda.
3. Bila masih ada yang mengganjal di hati, keluarkan unek-unek dengan melakukan monolog mental di depan cermin atau menuliskannya di buku harian.
4. Menangislah bila perlu, atau menjerit di tempat sunyi. Bisa juga sekadar mengepalkan tinju kuat-kuat, lalu memukulkannya ke udara kosong.
5. Jika panas di hati mulai sedikit mereda, coba ingat-ingat kebaikan atau kelebihan orang yang telah menyakiti hati Anda. Seburuk apa pun manusia, pasti ada kebaikannya.
6. Pelan-pelan maafkan dan lupakan kejadian yang menyesakkan hati itu.
7. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kini Anda telah benar-benar dalam kondisi netral dan positif untuk kembali menjalani hidup sehari-hari

Rahmat Alloh SWT

Banyak kisah kesembuhan para jamaah melalui pintu zikir. Padahal liku-liku hidupnya sangat memprihatinkan. Misalnya, kisah seorang jamaah yang putri seorang jenderal terkenal ibu kota. Wanita jelita ini berpacaran dengan seorang pemuda tampan anak pengusaha top. Tetapi, ketika hendak menikah, ternyata si cowok telah menghamili cewek lain. Akibatnya, sang wanita patah hati, padahal dirinya sedang hamil juga. Sebagai seorang jenderal terkenal, sang ayah pun malu. Terpaksa sang anak menggugurkan kandungannya. Setelah itu, hidup wanita ini mulai menyedihkan. Wanita cantik ini terjatuh ke lembah nista. Hingga suatu ketika, tersiar kabar yang menyakitkan, wanita ini terserang HIV.