Kebahagian sebenarnya manakala kita dapat meraih cita-cita dengan tetap berpijak pada kesucian jiwa dan akhlakul karimah yang bersumber dari hati yang bening dan pikiran yang tawadhu’, selalu menjaga kemulyaan jiwa disisi Alloh SWT.
Sungguh sangat berharga, orang yang selalu menjaga kemulyaan jiwa. Sebab, berharga dan tidaknya seseorang di sisi Allah ditentukan oleh sejauh mana ia komitmen menjaga kemulyaan diri saat berambisi meraih sesuatu. Sabda Nabi SAW: “Uthlubul hawa-ij bi’izzatil anfus, fainnal umuura bil maqoodir” : “Carilah kebutuhan hidup dengan tetap menjaga kemulyaan jiwa. Sesungguhnya semua perkara itu bergulir dengan taqdir Allah SWT.” Namun kenyataan yang ada banyak orang berlomba mencari kemuliaan dunia dan menjauhi akhlakul karimah, padahal kesucian jiwa serta akhlakul karimah adalah modal berharga untuk mencapai kemuliaan disisi Alloh SWT...Sunnguh suatu hal yang sangat di sayangkan hal demikian.. padahal modal utama kita adalah untuk menghadap Alloh SWT bukanlah harta yang melimpah.. (ref:muhasyabah)
Sungguh sangat berharga, orang yang selalu menjaga kemulyaan jiwa. Sebab, berharga dan tidaknya seseorang di sisi Allah ditentukan oleh sejauh mana ia komitmen menjaga kemulyaan diri saat berambisi meraih sesuatu. Sabda Nabi SAW: “Uthlubul hawa-ij bi’izzatil anfus, fainnal umuura bil maqoodir” : “Carilah kebutuhan hidup dengan tetap menjaga kemulyaan jiwa. Sesungguhnya semua perkara itu bergulir dengan taqdir Allah SWT.” Namun kenyataan yang ada banyak orang berlomba mencari kemuliaan dunia dan menjauhi akhlakul karimah, padahal kesucian jiwa serta akhlakul karimah adalah modal berharga untuk mencapai kemuliaan disisi Alloh SWT...Sunnguh suatu hal yang sangat di sayangkan hal demikian.. padahal modal utama kita adalah untuk menghadap Alloh SWT bukanlah harta yang melimpah.. (ref:muhasyabah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar